Friday, January 29, 2010

Paris, Jet’aime




Text & Photo by Mary Sasmiro

“ As long as you haven’t been kissed during any of those rainy Parisian afternoons, you haven’t been kissed at all,”
( Woody Allen, sutradara veteran )

Paris, siapa yang tak kenal dengan nama indah sebuah kota yang memang juga indah itu? Paris adalah permata negara Perancis, kota yang terkenal dengan sejarahnya, dengan segala bangunan-bangunan tuanya yang anggun dan tidak ada yang berani menyangkal bahwa Paris adalah The City of Love, kota penuh dengan cinta.

Di bulan Februari dimana Valentine sudah menunggu, tiba-tiba saya teringat pada kota cantik di benua Eropa yang saya kunjungi 3 bulan lalu di musim gugur penghujung tahun 2007. Rasanya beberapa hari disana sangatlah tidak cukup, I really can’t get enough of the magnet of the romantic Paris at both night and day.

Bila saya yang berangkat kesana dan menikmati Paris sendiri tanpa pasangan saja sudah merasakan aura magis yang begitu kuat dari romantisme kota cantik itu, apalagi yang berpasangan?

Sebelum saya mengunjungi sendiri Paris, saya hanya tahu menikmatinya dari film-film favorit saya yang mengambil setting di kota super romantis itu. Sebut saja French Kiss, romantic comedy yang dibintangi oleh Meg Ryan dan Kevin Kline, Forget Paris dimana Debra Winger dipasangkan dengan Billy Crystal, sampai film box office Hong Kong di awal tahun 90-an besutan sutradara John Woo berjudul Once A Thief, kesemuanya mengambil setting di Paris, dengan indahnya Eiffel Tower, Champs -Ellysee dan Arc De Triomphe sebagai background. Dan cerita film yang memang sudah romantis itu menjadi semakin manis dengan bumbu setting di kota indah itu. Diracik lagi dengan tambahan selipan soundtrack lagu-lagu jazz klasik berbahasa Prancis seperti Les Yeux Ouverts, La Mer, Ces’t Ci Bon atau La Vie En Rose menambah lagi kesan super romantis. Saya tidak tahu, saya yang memang berlebihan ataukah Paris memang memiliki magnet kuat yang selalu membuat orang ingin kembali lagi kesana.

Saat pertama tiba di Paris setelah melalui perjalanan panjang dari Amsterdam dan sempat singgah di kota yang juga mengesankan, Brussels di Belgia, hari sudah petang. Saya sudah gelisah di bus ingin segera melihat kota idaman saya, tak sabar ingin melihat sendiri semua sudut keindahan kota Paris yang selama ini cuma bisa saya nikmati dari layar kaca dan layar bioskop.

Ketika bus mulai memasuki kota Paris, jam menunjukkan sekitar pukul 6 petang, saya begitu terkesan melihat bangunan-banguna di sepanjang jalan, tua tapi terawat baik, dengan temaran cahaya senja sebagai background, Paris benar-benar terlihat istimewa.C’est magnifique!

Setelah makan malam, saya langsung menuju hotel, melewati bangunan-bangunan legendaris seperti Place de la Concorde, Champs-Ellysee, Pont Alexandre III, Arc De Triomphe dan lain-lain. Sesampainya di hotel, rasanya saya tidak rela menghabiskan waktu hanya buru-buru tidur untuk menghemat energi mengikuti acara city tour di esok hari. Ingin sekali rasanya menikmati keindahan kota Paris kala malam. Akhirnya saya memutuskan keluar dan berjalan-jalan sendiri kembali ke daerah pusat kota Paris, Place de la Concorde dan sekitarnya, tempat yang tadi saya nikmati dari atas bus, dan magnetnya menarik saya kembali.

Dari hotel yang saya tinggali dengan modal bertanya dulu pada concierge dan berbekal peta dari hotel, saya mencoba menikmati kota Paris di kala malam. Dan biarlah saya berbagi cerita tentang kunjungan saya ke tempat-tempat yang menebarkan pesona aura romantis di kota Paris yang tak dapat dipungkiri memang pantas disebut ”The City of Love,”.

A Night full of Romance
Dalam semalam saya menikmati beberapa tempat tak terlupakan di kota Paris, tempat yang tak sempat lama saya singgahi namun untuk selamanya akan membuat saya ingin terus kembali lagi kesana, dan tentunya kali berikut saya harap saya tak lagi sendiri mengunjungi tempat-tempat indah itu.

Place de la Concorde, sebuah alun-alun terbesar di kota Paris, berbentuk oktagon dengan luas sekitar 8 hektar. Alun-alun yang terletak di tengah kawasan Tuileries dan kawasan pertokoan mewah Champs –Ellysees ini dulunya di masa revolusi Perancis adalah lokasi pemenggalan King Louis XVI dan permaisurinya, Marie- Antionette. Tapi jangan berharap Anda akan menangkap kesan angker di tempat ini, yang saya dapat hanyalah keindahan, kemegahan dan kesan romantis. Ketika saya melihat sebuah carousel di kawasan itu, saya tergoda untuk menaikinya. Saya melupakan phobia saya pada tempat tinggi, saya hanya ingin menikmati Paris semaksimalnya dalam 3 malam. Dan sungguh indah, dari puncak carousel, saya melihat Eiffel Tower yang gemerlap diselimuti taburan lampu-lampu. Di sudut lain, saya dibuat kagum oleh kemegahan Arc de Triomphe yang disinari lampu berwarna keemasan. Monumen megah yang didirikan oleh Napoleon Bonaparte untuk mengenang masa kejayaan pemerintahannya tersebut tambah kelihatan berkilau dengan dihiasi untaian lampu-lampu yang tergantung cantik di sepanjang pohon-pohon yang berjejer rapih di kiri kanan jalan Champs- Ellysees. Carousel saya berputar melambat di puncak, mata jeli saya menangkap aksi pasangan di kereta sebelah sedang asyik berciuman mesra. What a romantic night…a kiss up there where the beauty of Paris lies underneath you...a twinkling Eiffel Tower, a grandeur Arc de Triomphe turns golden, the lights along Champs- Ellysees…and a French kiss. A nice romantic package with just 8 Euro for a ride. Itu bisikan iri saya dalam hati. Tapi saya tetap tersenyum melihat mereka, turut senang melihat orang bahagia ditaburi cinta.

Dan perjalanan saya di malam pertama di kota Paris berlanjut dengan menikmati indahnya Pont Alexandre III, sebuah jembatan megah yang dilalui oleh sungai Seine. Jembatan ini mengingatkan saya pada film serial Sex and the City dimana pada episode terakhir, Carrie Bradshaw yang dimainkan dengan apik oleh Sarah Jessica Parker bertemu kembali dengan Mr. Big secara tak sengaja di Paris. SJP dengan gaun designer couture dan Manolo-nya, tampak begitu bahagia ketika berduaan bersama kekasih lamanya itu. Mereka berciuman mesra di atas sebuah jembatan yang juga dilalui sungai Seine. Memang bukan jembatan Pont Alexandre III, namun ketika saya sedang sendiri berdiri diatas jembatan megah ini, diam-diam saya berharap satu hari nanti saya juga akan menemukan Mr. Big versi saya disini dan ber French Kiss ria diatas jembatan cantik ini walau tak harus lengkap dengan couture dan Manolo. Rasanya otak tidak akan berputar sesuai nalar bila tiba-tiba saya dilamar di atas jembatan mewah lambang kejayaan bangsa Prancis itu. Dengan segala ukiran-ukiran mitologi kuno mirip cupid yang indah, dan lampu-lampu bercahaya temaran, menghadap pada menara Eiffel yang berkilauan kala malam ditambah indah kota Paris terpantul dari Sungai Seine, jangan-jangan saya tidak akan pikir panjang dan bilang yes, bila Mr. Big saya menyodorkan cincin di tempat ini. Saat itu saya tersenyum sendiri menyadari betapa saya telah terlalu jauh bermimpi. Tapi rasanya bukan cuma saya yang akan terpengaruh pada aura magis romantisme Paris. Di atas jembatan indah dengan 4 pilar mewah berukir setinggi 17 meter disetiap sudut jembatan itu, saya melihat sepasang pasangan Asia yang tampaknya juga turis sedang memadu kasih. Yang perempuan agak mirip saya yang sama-sama berambut pendek. Mereka tidak perduli dengan suasana kiri kanan dan asyik berciuman. Di tangan sang wanita terlihat ia sedang menggenggam setangkai mawar merah. Saya serasa menonton film romantis, live! Itulah Paris…penuh romantisme sejauh mata memandang.

The City of Love
Hari ke-2 di Paris dimulai dengan mengunjungi Eiffel Tower. Bila kemarin saya bisa melihat ia berkilau dengan lampu-lampu namun tak bisa mendekatinya, pagi ini saya dan anggota tour lain menaiki salah satu bangunan paling terkenal di jagat raya ini. Tidak sampai puncak memang, namun cukup tinggi untuk membuat saya menikmati Paris dengan puas. Cuaca musim gugur sedang bersahabat, awan biru cerah tanpa mendung sedikitpun. Hawa memang sedikit dingin menusuk, tapi hati saya yang sedang senang merasa hangat saja. Tak heran, begitu banyak film romantis memilih setting di tempat ini, sampai pasangan Tom-Kat alias Tom Cruise dan Katie Holmes pun punya kisah romantis tersendiri disini. Betapa tidak, Tom melamar Katie di puncak Eiffel. How Romantic.

Sore hari saya lalui dengan mencoba cruise melintasi sungai Seine. Durasi selama sekitar satu jam itu betul-betul membuat saya tambh jatuh cinta pada kota Paris. Betapa tidak, saat matahari mulai terbenam dan langit mulai gelap, lampu-lampu keemasan yang menyoroti gedung-gedung tua di sisi kiri dan kanan sungai mulai menyala. Pantulannya terlukis indah diatas sungai Seine. Sekali lagi saya melewati Pont Alexandre III, ada pasangan muda-mudi yang melambaikan tangannya dari atas jembatan pada kami yang berada di atas kapal seolah ingin berbagi kebahagiaannya. Dengan diiringi oleh lagu Les Feuilles Mortes yang merupakan versi bahasa Perancis dari lagu klasik Nat King Cole, Autumn Leaves terngiang di telinga lewat ipod, rasanya musim gugur tahun ini di Paris, sungguh romantis, walaupun saya tidak datang dengan seorang mon cherrie.

Paris masih memiliki banyak tempat yang pas untuk pasangan sedang dimabuk cinta. Saya memang tidak sedang jatuh cinta, tapi apa salahnya menikmati kota penuh cinta ini dengan harapan akan kembali dengan hati dipenuhi cinta bersama cinta yang baru.

Saya sudah mebekali diri dengan banyak informasi sebelum saya berkunjung ke negara-negara Eropa, agar saya semakin mendalami dan menghayati perjalanan liburan saya di benua cantik ini. Saya juga sudah banyak membaca dan menonton acara-acara TV di channel favorit saya mengenai Paris.

Mungkin tidak semua tempat-tempat yang saya sebut di bawah ini sempat saya kunjungi, tapi membacanya dari buku, melihatnya dari TV dan film, serta mungkin hanya melewati saja sejenak, saya juga ingin berbagi dengan Anda di bulan penuh cinta ini. Untuk yang masih sendiri seperti saya agar terdorong segera menemukan cinta, dan untuk yang sedang dimabuk cinta, akan lebih lengkap chapter love story Anda jika Anda mengunjungi kota super romantis ini, dan untuk pasangan yang sudah menikah, tak ada salahnya berbulan madu ke-2 di kota yang bisa membuat adrenalin cinta yang sudah mulai agak-agak redup kembali berkobar-kobar.

10 Most Romantic Spot to be with your loved ones
Ingin memberi kenangan romantis bagi pasangan terkasih selama berada di kota Paris? Mungkin tempat-tempat berikut bisa dimasukkan ke dalam agenda.
1. Square du Vert-Galand
Sebuah taman rimbun yang indah dan romantis dengan pemandangan menghadap Sungai Seine.
2. Puncak Menara Eiffel
Bagi yang ingin memberi kejutan romantis bagi pasangan, tidak ada salahnya mencoba dinner di restoran Jules Verne, yang menawarkan makanan lezat dan pemandangan spektakuler kota Paris .
3. Places des Vosges
Salah satu alun-alun tertua di Paris yang pada saat weekend banyak pemusik bermain musik di sekitar arcade, menghadirkan atmosfir yang istimewa.
4. Jardin du Louxembourg
Taman terbesar di kota Paris, disebut juga Luco.Taman ini memiliki kolam di tengahnya dan di sekeliling banyak dihiasi oleh patung-patung dan tanaman cantik.
5. Place de Furstemberg
Sebuah alun-alun yang tidak terlalu besar namun dipenuhi dedaunan cantik yang sempat dijadikan setting film box office yang dibintangi oleh Winona Ryder di tahun 90-an, The Age of Innocence.
6. Kawasan sekitar Arc de Triomphe
Bayangkan betapa romantisnya mengajak pasangan menikmati pemandangan salah satu kawasan paling indah di Paris sambil duduk bersantap di Roman Bistro.
7. Jardin des Tuleries
Taman dengan pemandangan indah menghadap Louvre, Place de la Concorde dan Muse d’Orsay, paket atmosfir yang menambah kesan romantis.
8. Kawasan sekitar Museum Louvre
Gedung berbentuk piramida kaca yang menjadi setting utama film Da Vinci Code ini pantas masuk ke agenda karena kemegahan bangunan yang mengelilinginya.
9. Ile Saint-Louis
Bayangkan Anda berada di tengah sebuah pulau kecil yang cantik di jantung kota Paris. Duniapun serasa milik berdua.
10. Jardins Du Palais Royal
Taman cantik yang berada di sisi kiri Louvre, dipenuhi oleh galeri-galeri yang memiliki nilai sejarah.

5 Best Place to Propose & say “ I do”
Ingin mengikuti jejak Tom Cruise melamar Katie Holmes di Paris? Mungkin ke-5 tempat ini bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk menjadi tempat paling berkesan bagi kita sebagai wanita to say , “ I do,”.

1. Di Puncak Menara Eiffel
Tak diragukan lagi, walaupun sudah didahului oleh pasangan Tom-Kat, tempat ini masih memiliki magnet untuk dijadikan tempat menjawab, “ I do,”
2. Di tangga Sacre-Coueur saat sunset
Berlokasi di Montmatre yang menjadi salah satu daerah favorit di Paris, Sacre Coueur berada di dataran tinggi kota Paris, bayangkan Anda dilamar di tempat dimana pemandangan di bawah Anda adalah indahnya kota Paris, dengan sunset sebagai background. Can you say no?
3. Dinner di Hotel The Ritz
Hotel favorit mendiang Lady Di ini memberi pemandangan menghadap Place De la Vendome. Saat bersantap malam, Saat lampu-lampu kota Paris bersinar indah dari jendela, saat tepat untuk berucap, “ Will you marry me?,”
4. Di depan gereja Notre Damme
Berlokasi di daerah paling romantis di Paris, gereja yang kala malam disinari lampu ini begitu pantas dijadikan tempat untuk pop up the question and wait for the “I do”.
5. Diatas taman berumput di Jardin du Louxembourg.
Taman yang dipenuhi oleh air mancur, patung-patung dan bunga-bunga indah ini pantas dijadikan tempat melamar saat sedang berjalan bergandeng tangan melewati taman berumput dan berhenti di depan air mancur Medici.

Paris, dengan segala keindahannya, dimana hampir di setiap sudut kota, café-café outdoor dipenuhi pasangan saling berpandangan mesra sambil menikmati latte, di sepanjang jalan pasangan saling bergandeng tangan & berciuman mesra. Tak jarang selama disana saya melihat pasangan sedang berjalan bersama dengan tangan sang wanita memeluk sebuah Rose bouquet yang cantik. Rasanya di saat menjelang Valentine ini, ingin sekali saya berbisik dalam hati, Je’amerais retourner a Paris.

1 comment: